Mobirise Website Builder

Erick Thohir Jelaskan Penggabungan BUMN Karya: Hindari Persaingan Tender

Sugih - 19 Jul 2024

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan alasan penggabungan BUMN Karya, yaitu seringnya terjadi perebutan tender di antara mereka. Kementerian BUMN berencana menggabungkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya (Persero), serta PT PP (Persero) Tbk dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.


Menurut Arya, persaingan tender sering terjadi pada proyek-proyek pemerintah, sehingga BUMN Karya sering menurunkan harga untuk memenangkan tender, yang pada akhirnya merugikan mereka sendiri. 


"Supaya jangan lagi adu-adu tender, habis-habisan. Mereka (BUMN Karya) itu banting-banting harga yang buat mereka rugi. Itu juga yang membuat industri konstruksi ini enggak sehat," ujarnya dilansir Kompas.com, Kamis (18/7/2024).


Arya menjelaskan, penggabungan BUMN Karya akan membuat setiap perusahaan memiliki fokus bisnisnya sendiri. Dengan adanya spesifikasi bisnis, tidak akan ada lagi persaingan yang merugikan di antara BUMN Karya. 


"Semua tahapan yang kita lakukan akan membuat masing-masing (BUMN Karya) punya spesifikasi dan spesialisasi," kata Arya. "Antar-BUMN banting-bantingan harga, itu enggak sehat. Makanya, kita mau sehatkan mereka dengan cara seperti ini (penggabungan)," lanjutnya.


Mengenai proses konsolidasi BUMN Karya, Arya mengatakan saat ini masih dalam pembahasan antara Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR. Ia juga memastikan bahwa integrasi Waskita Karya dengan Hutama Karya akan selesai tahun ini. 


Waskita Karya akan menjadi anak usaha Hutama Karya. Proses integrasi ini termasuk audit menyeluruh terhadap kedua BUMN Karya tersebut, termasuk aset yang dimiliki masing-masing. "Targetnya selesai tahun ini," tutup Arya.


Sebagai informasi, Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan tujuh BUMN Karya menjadi tiga perusahaan. Proses konsolidasi sedang berjalan. "Karya sudah konsolidasi, dalam tahap proses menggabungkan tujuh karya menjadi tiga perusahaan karya," ujarnya dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).


Erick menjelaskan, Nindya Karya dan Brantas Abipraya akan dilebur ke Adhi Karya. Wijaya Karya atau Wika akan dilebur ke PT PP, dan Waskita Karya dilebur ke Hutama Karya atau HK.

Terkait

Baca berita terbaru tentang Category
Mobirise Website Builder
Pengusaha dan Pekerja Menolak Kebijakan Iuran Tapera, Ini Tanggapan Airlangga Hartato

Kebijakan mengenai iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) mendapatkan penolakan dari kalangan peng...

Mobirise Website Builder
Erick Thohir Jelaskan Penggabungan BUMN Karya: Hindari Persaingan Tender

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan alasan penggabungan BUMN Karya, yaitu seringny...

Mobirise Website Builder
Basuki Hadimuljono Minta Tambahan Anggaran Rp 20,32 Triliun untuk Pembangunan IKN

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meminta tambahan anggaran se...

Mobirise Website Builder
"Pertamina: 4 Juta Mobil Terdaftar Gunakan QR Code untuk Pembelian Pertalite"

Pertamina Patra Niaga melaporkan bahwa sebanyak 4 juta mobil, atau lebih tepatnya 4.122.358 nomor po...

© Copyright 2024 Kabar SulSel - All Rights Reserved